Bakat dan Potensi Diri
Pada dasarnya,
setiap orang pasti memiliki bakat dan potensi nya masing-masing sebagai
anugerah Tuhan yang diberikan meski bakat dan potensi yang dilimiki tidak
pernah sama antara satu dengan yang lainnya. Dengan berbagai macam bakat dan
potensi inilah yang kemudian akan membantu kita untuk memiliki kemampuan yang
baik dalam berbagai hal. Ketika seseorang tidak mampu menemukan bakat dan
potensi dirinya, kemungkinan besar orang tersebut hanya akan melakukan
pencapaian yang itu-itu saja sepanjang hidupnya. Orang itu tidak akan bisa
berkembang dengan maksimal dan tidak akan mencapai titik terbaik di dalam
hidupnya.
Menurut saya,
bakat merupakan sebuah sifat dasar dan kemampuan yang telah kita miliki sejak
lahir. Setiap orang telah diberikan bakat nya masing-masing. Ada orang yang
memiliki bakat di bidang olahraga, seni, akademik, dan lain-lain. Ada pula kata
“bakat yang terpendam”, artinya bakat alami yang dimiliki sejak lahir tetapi
tidak dikembangkan. Sedangkan, potensi merupakan bakat/kemampuan yang
memungkinkan untuk dikembangkan. Bakat yang kita miliki perlu dilatih dan
dikembangkan agar dapat menjadi sebuah potensi yang dapat dilakukan di masa
yang akan datang dan dapat menjadi suatu hal yang bermanfaat. Kita harus
memiliki minat untuk mengembangkan bakat dan potensi kita karena minat
merupakan faktor yang dapat mengarahkan bakat kita. Seberapa besar seseorang
merasa suka/tertarik atau tidak suka kepada sesuatu, minat merupakan sebuah
dorongan bagi kita untuk melakukan sesuatu yang kita inginkan.
Nama saya
Kulsum Azizunisa. Saat ini saya berusia 19 tahun. Jika ditanya oleh orang-orang
apa bakat dan potensi yang saya miliki, dulu saya bingung untuk menjawabnya.
Untuk menemukan bakat dan potensi saya, pada saat saya masih menduduki bangku Sekolah
Dasar (SD) orang tua saya sempat membantu saya untuk mengasah bakat saya dengan
mengikuti kursus keyboard, namun tidak berlangsung lama karena pada saat itu
jadwal kursus keyboard tersebut dengan jadwal kursus sempoa saya mengalami
bentrok sehingga saya harus meninggalkan kursus keyboard. Lalu saat saya menduduki
bangku SMP, saya mencoba untuk mendalami bidang fotografi karena saat itu saya
sering ditunjuk untuk menjadi bagian dokumentasi jika ada event-event di
Sekolah. Dan saya telah memutuskan bahwa minat saya adalah fotografi. Di saat
yang bersamaan saya juga tertarik untuk membuat aneka kue atau baking. Sampai akhirnya bakat dan
potensi telah saya temukan setelah saya kursus keyboard dan setelah hasil
masakan saya telah dipuji orang-orang karena kenikmatannya. Jadilah bermain
keyboard dan memasak walaupun masih belum bisa dibilang pro untuk kedua hal tersebut hehehe. Seiring berjalannya waktu,
saya merasakan bahwa saya memiliki kepekaan yang lebih dibanding orang lain dalam
memperhatikan orang sekitar. Saya dapat mengetahui kondisi seseorang melalui raut
wajahnya, sikapnya, dan lain-lain. karena merasa demikian saya tertarik dengan hal-hal
yang berbau psikologi. Dari situ saya menyadari bahwa itu adalah bakat saya
yang harus dikembangkan agar menjadi potensi.
Oh iya saya
ingin sharing, selain saya menyadari
bahwa saya memiliki bakat dalam bidang psikologi, ada salah satu minat lain
yang membuat saya untuk masuk ke jurusan Psikologi dan ingin menjadikan minat
tersebut sebagai potensi diri saya. Ada seseorang pakar micro expression yang memunculkan motivasi kepada saya. Karena pakar
tersebut, saya merasa kagum dan sangat tertarik dengan micro expression karena dengan mempelajari micro expression kita dapat mengatahui bohong atau tidaknya, senang
atau tidaknya, sedih, marah, jijik, kesal atau tidaknya seseorang hanya dengan melihat
gerakan wajah orang tersebut dengan hanya sepersekian detik. Itu sangat amat mengagumkan
bagi saya. Jujur, saya tertantang untuk menjadikan hal itu menjadi sebuah
potensi yang ada dalam diri saya.
Itulah cerita sederhana
mengenai bakat dan potensi diri saya. Setiap orang pasti memiliki bakat dan
potensi nya masing-masing. Oleh karena itu, kembangkanlah bakat yang kita
miliki agar menjadi sebuah potensi yang dapat bermanfaat bagi diri kita maupun
orang lain.
Comments
Post a Comment